Home / artikel / Merdeka Belajar

Merdeka Belajar

Ajang pemilu telah usai
Para pendukung bersorak-sorai
Tapi para menteri tak boleh bersantai-santai
Mas Nadiem pun berinovasi agar bernilai.

Ketika nama Nadiem Kariem disebutkan, mungkin yang pertama kali terlintas didalam pikiran kita adalah
– Founder Gojek
– Merdeka Belajar
– Kampus Merdeka
– RPP 1 lembar

Yah, itulah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia saat ini.

Sosok pria yang melalukan inovasi dalam wajah pendidikan Indonesia dengan program kebijakan baru yang lagi viral “Merdeka Belajar”.

Lantas, bagaimana pandangan Islam mengenai program Merdeka Belajar ?

Wahai saudaraku, Nadiem Makarim menjelaskan konsep Merdeka Belajar yang diusungnya.

“Merdeka belajar adalah kemerdekaan berpikir. Dan terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru dulu. Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin bisa terjadi di murid,” kata Nadiem dalam Diskusi Standard Nasional Pendidikan, di Hotel Century Park, Jakarta Pusat pada Jumat, 13 Desember 2019.

Program Merdeka Belajar diharapkan agar para guru menjadi lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran sekaligus diharapkan guru sebagai sosok penemu bakat siswanya agar kelak siswa tersebut mengembangkan bakatnya sehingga menghasilkan suatu karya yang berharga melalui proses berpikir tinggi (baca: HOTS).

Dalam Islam, merdeka belajar yang diusung oleh Mas Nadiem adalah hal yang sesuai dengan nilai ke-Islaman dan sudah dibahas oleh para Ulama. Dan sebagai seorang pendidik, program ini sangat perlu kita dukung secara bersama.

Ibnul Qayyim Rohimahullah berkata: “Perkara yang sudah sepatutnya diperhatikan oleh orangtua adalah keadaan si anak, potensi apa yang dia miliki, bakat apa yang terpendam pada dirinya. Maka orangtua hendaknya mengetahui bahwa untuk bidang itulah anaknya diciptakan, hendaknya tidak memalingkan si anak dari bakatnya selama itu diperbolehkan oleh syari’at.” [Kitab Tuhfatul Maudud]

▶️ MERDEKA BELAJAR DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Merdeka Belajar yang hakiki adalah bagaimana manusia bisa men-Tauhidkan Sang Pencipta didalam berbagai aktivitas kehidupannya.

Syaikh ‘Utsaimin Rohimahullah didalam kitabnya Majmu Al Fatawa jilid 3/81 berkata: “Adapun penghambaan seseorang kepada Robbnya ‘azza wa jalla, maka itulah kemerdekaan.”

Hmm.. ketika kita membuka dan membaca sejarah yang ditulis dengan tinta emas, maka akan didapatkan sosok pendidik terbaik sepanjang waktu, yaitu Rasululllah Shallallahu alaihi wa sallam.

Perhatikanlah cara Nabi mentarbiyah (baca: mendidik) !

Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat :

… إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ

…”Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah dan jika minta tolong mintalah pertolongan kepada Allah.”

Wahai saudaraku yang kucintai karena Allah…

Wahai siswa-siswi ku yang akan menjadi Pahlawan bagi bangsa Indonesia…

Dengan meng-Esakan Sang Pencipta, maka terciptalah CINTA YANG SEMPURNA.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah di dalam kitab Al ‘Ubudiyyah halaman 95, beliau berkata:

“Hakikat sebuah kecintaan tidaklah sempurna kecuali dengan loyalitas kepada yang dicintai, yaitu dengan mencintai apa yang dicintainya dan membenci apa yang dibencinya.

Sedangkan Allah mencintai keimanan dan ketakwaan, serta membenci kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan.”

Inilah Merdeka Belajar di dunia dan akhirat

Kota Daeng, 5 Februari 2020

About GZ

Check Also

Kematian Dajjal

 Movavi Video Editor Plus Awal kematian Dajjal bermula ketika dua pasukan besar siap berhadapan. Kedua …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *