Home / Covid-19 / Menjadi Ibu Multitalenta

Menjadi Ibu Multitalenta

(Ummu Agil Jafar)

Untuk mencegah penularan Corona virus 19 (Covid-19), sekolah anakdaku, SDIT Wahdah Islamiyah 01, meliburkan sekolah selama dua pekan.

Selama itu, pembelajaran dilakukan secara daring (online), dengan sebutan belajar di rumah. Kami sebagai orang tua, hal ini merupakan pengalaman baru bagi kami.

Repot, itu kesan pertamaku, mana anaknya susah belajar. Setelah beres baru fotoin dan kirim ke gurunya pada batas waktu tertentu. Tapi saya mengaku masih agak sedikit beruntung karena anak saya hanya 2 yang diurus. Pengalaman luar biasa di mana orang tua memiliki anak lebih dari dua.

Belum lagi karena anak saya semua belajar di sekolah Islam, maka pembiasaan di sekolah harus dibawa ke rumah, misalnya hafalan hadits, hafalan Qur’an an mengaji wafa, muroja’ah, sholat dhuha. Yang menjadi masalah adalah HP hanya 1 jadi unuk melihat tugas, mengirim tugas mennggunakan HP yang sama. Jadi kadang berebutan Hp. Sisi positifnya; anak belajar sambil antre, kerjasama, dan toleransi.

Sebagai orang tua disinilah saat yang penting, kesiapan orang tua menunjukkan ke anaknya yang dulunya hanya biasa membimbing PR kini harus memberikan perhatian mendampingi mengerjakan tugas hingga pengiriman tugas melalui WA, karena kalau kita tiak betul-betul menyuruh anak-anak untuk menyelesaikan tuga-tugas hari itu, khawatirnya tugas anakda menumpuk an itu berarti anak-anak tidak kumpul tugas. Sebagai orang tua tidak ingin hal itu terjadi karena ini demi kebaiakannya untuk semakin pintar dan ada nilai dari tugas anak-anak. Kami bangga mendapat amanah dari sekolah yang harus dilaksanakan biar bagaimanapun sulitnya tetap berusaha  semaksimal mungkin.

Namun sisi positifnya, hubungan anggota keluarga biasanya menjadi lebih erat dan dekat. Bukan hanya itu, kami selaku orang tua lebih bisa mengatur waktu agar maksimal selesai semua tugas anakda dan tugas sebagai ibu rumah tangga. Jujur, hal ini betul-betul baru bagi kami, terkaang kami senyum-senyum sendiri melihat diri mengajar di rumah.Sisi positif lainnya; anak-anak lebih leluasa belajar engan gaya mereka sendiri.

Jadi dari 4 pekan, kami sebagai orang tua betul-betul sudah bisa mempelajari dan memahami situasi, cara belajar anak-anak di rumah dan belajar di sekolah.

About admin

Check Also

Pembelajaran Digital, Why Not?

Hakikatnya pembelajaran digital bukan hal yang baru dalam dunia pendidikan. Sistem pembelajaran ini sudah di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *