Sekolah Dasar Islam Terpadu WAHDAH ISLAMIYAH 01 Bertauhid, Berprestasi, dan Berwawasan Lingkungan Hidup
Related Articles
Bismillah.
Asshalatu wassalamu ‘ala Rasulillahi, amma ba’du.
Corona atau istilah lainnya covid19, begitu kita menyebut wabah yang saat ini telah menjangkit manusia diberbagai belahan dunia termasuk negara kita tercinta Indonesia.
Virus tersebut telah menjangkit manusia dengan jumlah yang cukup banyak, makin hari kian banyak kabar yang diberitakan publik dari berbagai versi. Baik kabar resmi yang dirilis oleh pemerintah ataupun versi hoax dari netizen.
Virus corona menjangkit manusia dan bisa menyebabkan kematian, seperti yang diberitakan di televisi ataupun di berbagai media online.
Olehnya itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI), pemerintah, dan para ahli kesehatan menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghentikan mata rantai penyebaran virus corona tersebut. Mulai dari menjaga jarak dengan manusia/masyarakat luas, mencuci tangan setiap selesai beraktifitas, lockdown dan lain-lain.
Sejenak merenungi peristiwa yang sekarang ini mewabah keberbagai penjuru dunia, khususnya negeri Indonesia. Apakah gerangan yang sedang terjadi di dunia ini?
Kenapa wabah penyakit virus corona ini begitu memaksa kita untuk berdiam diri dirumah-rumah kita, sementara ada hak-hak dan kewajiban kita yang harus kita tunaikan?
Masjid-masjid ditutup rapat oleh ta’mir masjid?
Shallu fi rihalikum..
Shallu fi rihalikum..
Begitu kita dengar!
Sungguh sesak dada ini karena masjid kini terpaksa sunyi tak berpenghuni!
Kita harus shalat di rumah, shalat 5 waktu ataupun shalat Jum’at.
Mungkin wabah ini muncul karena kesalahan-kesalahan kita sebagai hamba Allahﷻ yang penuh dosa dan kedzaliman, lalai dan tak lagi mengingat dan mengindahkan panggilan adzan yang berkumandang, jauh sebelum wabah penyakit virus corona menyerang, korupsi dan penindasan, dan lain-lainnya.
Mati?
Yah, manusia sangat menghindarinya. Menyebut corona akan menjadi otomatis dipikiran kita tentang kematian.
Saat ini, kita sangat takut akan corona. Segala persiapan dan ikhtiar dilakukan guna menghindar dari virus mematikan itu.
Akan tetapi kematian walaupun kita lari darinya, ia tetap akan menemui kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu’ah[62]:8
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman pada ayat yang lain:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”
QS. Ali ‘Imran[3]:185
Maka dari itu, mari kita untuk senantiasa berbenah diri. Muhasabah diri-diri kita yang hina ini, mari pantaskan diri kita dihadapan Allah ﷻ, perbanyak istighfar memohon ampunan Allah Yang Maha Pengampun.
Kita berharap kepada Allah semoga dengan istighfar-istighfar yang senantiasa kita baca dalam dzikir kita bisa menjadi asbab Allah ﷻ mengangkat wabah penyakit virus corona ini.
Kita juga berharap agar wabah ini cepat berlalu seiring mendekatnya bulan ibadah yang penuh kemuliaan, bulan yang didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan (lailatul qadr). Sungguh, kita sangat rindu untuk membuka pintu bulan suci ramadhan dan memasuki ke indahannya.
Allahumma ballighna ramadhan.
Mari saling mendo’akan dalam kebaikan.
Muhibbukum fillah.
Syamsul Bahri Alim (Abu Fathimah), Guru BTHQ di kampung halaman 2, Jeneponto.
Jum’at, 27 Maret 2020
